Judul : Kerangka Dasar Laporan Keuangan Syariah
Mata Kuliah : Akuntansi Syariah
Dosen : M. Mabruri Faozi, MA
Penyusun : Agus NS, Ana Selvia K, Fanny L, Khoeriatuzzuhro
Mepi 5 Semester 2 Kelompok 10
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bicara mengenai akuntansi Syariah,
tidak akan lepas dengan perhitungan keuangan yang mesti tertulis secara
terperinci dan jelas, agar dapat menghasilkan laporan keungan yang mudah
dipahami oleh semua pihak dan dapat membantu suatu perusahaan dalam menganalisis
keuangannya.
Dalam suatu laporan keuangan
akuntansi syariah, ada beberapa faktor yang harus kita pahami sebelumnya, untuk
menunjang laporan-laporan keuangan baik yang masuk maupun yang keluar dalam
suatu perusahaan atau perBankkan. Faktor-faktor yang ada akan menjadi acuan
dalam laporan akuntansi adalah : pernyataan posisi keuangan, pernyataan
pendapatan, pernyataan perubahan dalam saham pemilik atau pernyataan laba
ditahan, pernyataan aliran kas, pernyataan perubahan dalam investasi terbatas dan
setaranya, pernyataan sumber dan penggunaan dana zakat serta dana sosial, dan
pernyataan sumber dan penggunaan dana dalam Qaradh. Faktor-faktor inilah yang akan kita kaji
dal;am makalah ini untuk membuat kerangka laporan keuangan syariah secara baik.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa unsur-unsur
dasar laporan keuangan?
2.
Apa tujuan dari
pembuatan laporan keuangan?
3.
Apa saja
hal-hal yang terkait dalam pembuatan
laporan keuangan?
4.
Bagaimana penyajian laporan keuangan
bank syariah?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
unsur-unsur dasar laporan keuangan.
2. Mengetahui
tujuan dari pembuatan laporan keuangan.
3. Mengetahui
hal-hal yang terkait dalam pembuatan laporan keuangan.
4. Mengetahui
penyajian laporan keuangan bank syari’ah.
BAB
II
PEMBAHASAN
LAPORAN
KERANGKA KEUANGAN AKUNTANSI
SYARIAH
Suatu laporan keuangan bermanfaat apabila informasi yang di sajikan
dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat di
perbandingkan. Akan tetapi, perlu di sadari pula bahwa laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin di butuhkan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dengan bank karena secara umum laporan keuangan hanya
menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu dan tidak di wajibkan
untuk menyediakan informasi non keuangan.
Ada beberapa perbedaan unsur antara laporan keuangan lembaga
syariah dan laporan lembaga keuangan konvensional. Unsur-unsur yang ada dalam
laporan keuangan lembaga syariah antara lain, neraca, laporan laba rugi,
laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan dana investasi
terikat, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq dan shodaqoh, laporan
sumber dan penggunaan dana qardhul hasan. Sedangkan unsur-unsur yang ada dalam
laporan keuangan lembaga konvensional adalah neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas.[1]
A.
Unsur-unsur Dasar Laporan Keuangan
1. Pernyataan
posisi keuangan
a.
Aset
Merupakan
sesuatu yang mampu menimbulkan aliran kas positif atau manfaat bagi ekonomi
lainnya, baik dengan dirinya sendiri ataupun dengan aset lainnya, yang haknyadi
dapat oleh bank syari’ah sebagai hasil dari transaksi atau suatu peristiwa di
masa lalu.
b.
Liabilitas
Liabilitas
merupakan kewajiban yang berjalan untuk memindahkan suatu aset dan meneruskan
penggunaannya atau menyediakan jasa untukpihak lain di masa depan sebagai hasil
dar transaksi atau peristiwa dimasa lalu.
c.
Porsi pemegang rekening investasi
takterbatas
Rekening
investasi tak terbatas merujuk pada dana-dana yang diterima oleh bank syari’ah
dari individu-individu atau kelompok dengan dasar bahwa bank syari’ah akan
memiliki hak untuk menggunakan dan menginvestasikan dana-dana tersebut tanpa
adanya batasan. Dengan demikian, bank syari’ah berhak mencampurkan dana yang di
investasikan itu dengan modalnya sendiri.
d.
Saham Pemilik
Saham
pemilik merujuk pada jumlah yang tersisa pada tanggal pernyataan posisi
keuangan dari aset bank syari’ah sesudah dikurangi kewajiban, porsi pemegang
rekening investasi tak terbatas dan yang serta dengannya, serta pendapatan yang
dilarang jika ada.[2]
2.
Pernyataan Pendapatan
a.
Pendapatan
Pendapatan
merupakan kenaikan kotor dalam aspek atau penurunan dalam liabilitas atau
gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh penyertaan pendapatan
yang berakibat dari investasi yang halal, perdagangan, memberikan jasa, dan
lain-lain.
b.
Biaya
Biaya
merupakan penurunan kotor dalam suatu aspek atau kenaikan dalam liabilitas atau
gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan
yang berakibat dari investasi yang halal, perdagangan, atau aktivitas yang
termasuk pemberian jasa.
c.
Keuntungan
Keuntungan
merupakan kenaikan bersih dari aset bersih sebagai akibat dari memegang aset
yang mengalami peningkatan nilai selama periode yang dipilih oleh pernyataan
pendapatan.
d.
Kerugian
Kerugian
merupakan penurunan bersih dari aset bersih sebagai akibat dari pemegang aset
yang mengalami penurunan nilai selama periode yang dipilih oleh pernyataan
pendapatan.
e.
Keuntungan pada rekening investasi tak
terbatas yang setaranya menunjukkan kondisi atau posisi rekening investasi
mudharabah mutlaqoh.
f.
Keuntungan bersih (kerugian bersih)
Gambaran
keberadaan keuntungan atau kerugian bersih yang diperoleh bank syariah selama
periode akuntansi.
3.
Pernyataan perubahan dalam saham pemilik
atau pernyataan laba ditahan.
4.
Pernyataan aliran kas
a.
Kas dan setara kas
b.
Aliran kas dan transaksi
c.
Aliran kas dari aktivitas investasi
d.
Aliran kas dari aktivitas pembiayaan
5.
Pernyataan perubahan dalam investasi
a.
Investasi terbatas
b.
Simpanan dan penarikan oleh pemegang
rekening investai terbatas dan ekuivalensinya.
c.
Keuntungan atau kerugian investasi
sebelum bagian keuntungan manager investasi sebagai seorang mudharib atau
konvensasiseabagi investasi.
d.
Bagian manager investasi dalam
keuntungan investasi terbatas dari seorang mudharib atau kompensasi sebagai
manager investasi.
6.
Pernyataan sumber dan pengguanaan dana
zakat serta dana sosial
a.
Sumber dana zakat dan dana sosial
b.
Penggunaan dana zakat dan dana sosial
c.
Saldo dana zakat dan dana sosial
7.
Pernyataan sumber dan penggunaan dana
dalam karadh
a.
Karadh
b.
Sumber dana dalam karadh
c.
Penggunaan dana dalam karadh
d.
Saldo dana dalam karadh[3]
B.
Tujuan Laporan Keuangan
1.
Pengambilan
putusan investasi dan pembiayaan.
Laporan keuangan bertujuan menyediakan informasi yang bermanfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan yang rasional.pihak-pihak
yang berkepentingan itu antara lain:[4]
-
Shahibul
maal/pemilik dana
-
Kreditur
-
Pembayar zakat,
infaq dan shadaqah
-
Pemegang saham
-
Otoritas
pengawasan
-
Bank Indonesia
-
Pemerintah
-
Lembaga
penjamin simpanan
-
Masyarakat
2.
Menilai prospek
arus kas
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang dapat
mendukung investor/pemilik dana, kreditur dan pihak-pihak lain dalam
memperkirakan jumlah, saat dan ketidakpastian dalam penerimaan kas di masa
depan atas deviden, bagi hasil, dan hasil dari penjualan pelunasan (redemption).
Prospek penerimaan kas tersebut sangat bergantung dari kemampuan bank untuk
menghasilkan kas guna memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo, kebutuhan
operasional, reinvestasi dalam operasi, serta pembayaran deviden.
3.
Informasi atas
sumber daya ekonomi
Laporan keuangan bertujuan memberikan informasi tentang sumberdaya
ekonomis bank (economic resources), kewajiban bank untuk mengalihkan sumberdaya
tersebut kepada entitis lain atau pemilik sama, serta kemungkinan terjadinya
transaksi, dan itu dapat mempengaruhi syumber daya ekonomi tersebut.
4.
Kepatuhan Bank
terhadap prinsip syariah
Laporan keuangan memberikan informasi mengenai kebutuhan bank
terhadap prinsip syariah , serta informasi pendapatan dan beban yang tidak
sesuai dengan prinsip syariah dan bagaimana pendapatan tersebut diperoleh serta
penggunaannya.
5.
Laporan
keuangan memberikan informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung
jawab bank terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada
tingkat keuntungan yang layak.
6.
Pemenuhan
fungsi sosial laporan keuangan memberikan informasi mengenal pemenuhan fungsi
sosial bank, termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat.
Laporan keuangan tidak hanya mencakup pernyataan mengenai keuangan
tetapi juga merupakan sarana komunikasi informasi yang berhubungan baik secara
langsung maupun tidak dengan informasi yang di sediakan oleh akuntansi
keuangan.
Karena
karakteristik yang berbeda bank syariah dengan bank non syariah, atau akuntansi
umum, maka membawa konsekwensi pelaporan yang harus diterbitkan. Sehingga
laporan keuangan bank syariah meliputi :[5]
1.
Laporan
keuangan yang mencerminkan kegiatan bank syarat sebagai investor beserta hak
dan kewajibannya , yang di laporkan dalam
a.
Laporan posisi
keuangan
b.
Laporan laba
rugi
c.
Laporan arus
kas; dan
d.
Laporan
perubahan ekuitas
2.
Laporan keuangan
yang mencerminkan perubahan dalam investasi terikat yang di kelola oleh bank
syariah untuk kemanfaatan pihak-pihak lain berdasarkan akad mudharah atau agen
investasi yang di laporkan dalam laporan perubahan dana investasi terikat; dan
3.
Laporan
keuangan yang mencerminkan peran banks yang sebagai pemegang amanah dana
kegiatan sosial yang di kelola secara terpisah, yang di laporkan dalam:
a.
Laporan posisi
keuangan
b.
Laporan sumber
dan penggunaan dana zakat, infaq, dan shadaqah
c.
Laporan sumber
dan penggunaan dana al-qardhul hasan.
Apabila di perbandingkan dengan laporan keuangan yang harus di buat
dalam bank konvensional, yang di atur dalam PSAK 31, yaitu
Kerangka Dasar penyusnan dan penyajian laporan keuangan
NO
|
Bank Konvensional (PSAK 31)
|
Bank Syariah
(PSAK 59)
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Laporan posisi keuangan
Laporan laba rugi
Laporan perubahan ekuitas
Laporan arus kas
Catatan laporan keuangan
|
Laporan posisi keuangan
Laporan laba rugi
Laporan perubahan ekuitas
Laporan arus kas
Laporan investasi Terikat
Laporan sumber dan penggunaan
Dana Al Al-qardhul hasan
Laporan sumber dan penggunaan dana ZIS
|
C.
Hal-hal yang Terkait dengan Laporan
Secara
singkat dan secara garis besar, ada
hal-hal yang terkait dengan laporan keuangan tersebut, yaitu :[6]
1.
Laporan posisi keuangan ( Neraca )
Dalam unsur aktiva neraca Bank Syariah,
ada beberapa hal yang berbeda dengan unsur neraca Bank konvensional penyaluran
dana hanya di tampung dalam perkiraan “ kredit “ atau pinjaman yang di berikan
“, hal ini sangatlah berbeda dengan Bank Syariah yaitu dimana dalam
penyalurannya dana di tampung dalam perkiraan yang sesuai dengan prinsip
penyalurannya yaitu:
a. Prinsip
jual beli di bukukan pada perkiraan “piutang”, seperti misalnya Murabahah,
piutang istishna, piutang salam
b. Prinsip
bagi hasil di tampung dalam perkiraan “pembiayaan”, seperti pembiayaan
mudharabah, dan pembiyaan musyarakah.
2.
Aktiva
Beberapa
akun dalam aktiva yang perlu di jelaskan , yaitu :
a.
Piutang dagang , yaitu di gunakan untuk
membukukan penyaluran dana yang mempergunakan prinsip jual beli seperti
murabahah, istishna dan salam, sehingga dalam bank syariah “piutang” semuanya
dapat di kategorikan sebagai aktiva yang produktif.
b.
Pembiayaan , di gunakan untuk membukukan
penyaluran dana yang mempergunakan prinsip bagi hasil, yaitu mudharabah adn
pembiyaan musyarakah.
c.
Persediaan/assets. Di gunakan untuk
menampung barang-barang milik Bank Syariah yang di maksudkan untuk dijual
kembali , seperti persediaan/assets murabahah, persediaan/assets salam,
persediaan/assets istishna.
d.
Aktiva ijarah. Di gunakan untuk
membukukan assets ijarah yang telah di sewakan, dimana assets ijarah yang telah
di sewakan harus di pisahkan dengan aktiva tetap milik bank dan persediaan.
e.
Istishna dalam penyelesaian (istishna
Work in Proses) , di gunakan untuk menampung transaksi istishna yang sedang
berjalan proses penyelesaiannya.
f.
Penyaluran Dana investasi terikat
Executing , di gunakan untuk membukukan penyaluran mudharabah muqayyah (
investasi Terikat ) dengan pola penyaluran Executing.
g.
Pinjaman Qardh , di gunakan untuk
membukukan pinjaman qardh yang sumber dananya dari intern bank Syariah.
h.
Penyertaan , di gunakan untuk membukukan
penyertaan, dimana bank syariah memiliki saham suatu perusahaan, baik yang di
lakukan dalam rangka penyelamatan pembiayaan atau yang di tanamkan pada anak
perusahaan.
3.
Kewajiban
Dalam neraca bank syariah itu ada unsur
kewajibannya, yaitu :
a.
Simpanan/titipan , di gunakan untuk
membukukan penghimpunan dana yang mempergunakan prinsip wadiah ( titipan ),
karena prinsip dari wadiah adalah titipan yang harus di kembalikan kapan saja
oleh bank apabila si penitip meminta kembali, dalam kondisi apapun bank syariah
harus mengembalikan dana titipan tersebut kepada penitip, bank syariah harus
mengembalikan dana titipan tersebut seratus persen kepada penitip. Jadi yang di
bukukan itu pada kewajiban bank syariah adalah Tabungan Wadiah, Giro Wadiah.
b.
Kewajiban Investasi Terikat Executing ,
di gunakan untuk membukukan penerimaan mudharabah Muqayyadah dengan pola
penyaluran Executing.
c.
Keuntungan Di umumkan Belum Di bagikan .
di gunakan untuk membukukan bagi hasil hak milik investasi dana Investasi Tidak
Terikat yang di himpun,yang sampai dengan tanggal laporan belum di bayarkan
kepada pemiliknya dan data yang di pergunakan itu dalam perkiraan ini bersumber
dari perhitungan pembagian hasil usaha.
4.
Investasi Tidak Terikat
Transaksi
yang di bukukan pada investasi tidak terikat, adalah penghimpunan dana pada
bank syariah yang mempergunakan prinsip mudharabah mutlaqah (investasi tidak
terikat).
5.
Laporan Laba Rugi
Beberapa
unsur laporan laba dan rugi yang ada dalam laporan laba dan rugi bank syariah
yaitu :
1.
Pendapatan operasi utama , pendapatan
ini merupakan kelompok pendapatan operasi utama bank syariah atas penyaluran di
lakukan sesuai prinsip syariah, yang meliputi : pendapatan penyaluran yang
menggunakan prinsip bagi hasil, yang kedua pendapatan penyaluran yang
mempergunakan jual beli, yaitu pendapatan margin murabahah, pendapatan bersih
salam paralel dan pendapatan bersih istishna parel dan terakhir yaitu
pendapatan bersih jiarah. Itulah yang terdapat dari kelompok pendapatan operasi
utama bank syariah atas penyaluran yang di lakukan sesuai prinsip syariah.
2.
Hak pihak ketiga atas bagi hasil
investasi tidak terikat . unsur ini merupakan jumlah bagi hasil yang diberikan
oleh bank syariah kepada pemilik dana. Hak pihak ketiga atas bagi hasil
investasi tidak terikat ini tidak dapat di kategorikan sebagai pendapatan dan
beban dari bank syariah.
3.
Pendapatan operasi lainnya , pendapatan
ini di gunakan untuk menampung pendapatan operasi utama lainnya , yang merupakan
milik bank syariah sepenuhnya (tidak di bagihasilkan).
4. Beban-beban
, beban-beban yang di maksud ini adalah
semua beban yang menjadi tanggungan bank sebagai mudharib sebagaimana layaknya
bank, seperti beban tenaga kerja, beban umum , dan beban operasi
lainnya.
D.
Penyajian laporan Keuangan Bank Syariah
1. Laporan
posisi keuangan (neraca)
Unsur-unsur neraca meliputi aktiva, kewajiban, investasi
tidak terikat, dan ekuitas. Penyajian aktiva pada neraca atau pengungkapan pada
catatan atas laporan keuangan atas aktiva yang dibiayai oleh bank sendiri dan
aktiva yang dibiayai oleh bank bersama pemilik dana investasi tidak terikat,
dilakukan secara terpisah.
2. Laporan
laba dan rugi
Dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK
lainnya,dalam laporan laba rugi mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos
pendapatan dan beban.
3. Laporan
arus kas
4. L
aporan perubahan ekuitas
5. Laporan
perubahan investasi terikat
Laporan perubahan dana investasi terikat memisahkan
dana investasi terikat berdasarkan sumber dana dan memisahkan investasi
berdasarkan jenisnya.
6. Laporan
sumber dan penggunaan dana zakat, infaq dan shadaqah
Bank syari’ah menyajikan laporan sumber dan
penggunaan zakat, infaq, dan shodaqoh sebagai komponen utama laporan keuangan
yang menunjukkan:[7]
a.
Sumber dana zakat, infaq dan shadaqah
yang berasal dari penerimaan;
-
Zakat dari bank syari’ah
-
Zakat dari pihak luar bank syaria’ah
-
Infaq
-
Shadaqah
b.
Penggunaan dana zakat, infaq dan
shadaqah untuk:
-
Fakir
-
Miskin
-
Hamba sahaya
-
Orang yang terlilit hutang
-
Orang yang baru masuk Islam
-
Orang yang berjihad
-
Orang yang dalam perjalanan
-
Amil
c.
Kenaikan atau penurunan sumber dana
zakat, infaq dan shadaqah
d.
Saldo awal dana penggunaan dana zakat, infaq, dan shadaqah
e.
Saldo akhir dana penggunaan dana zakat,
infaq, dan shadaqah
7. Laporan
sumber dan pengguna dana qardhul hasan
Bank syariah menyajikan laporan sumber dan
penggunaan qardhul hasan sebagai komponen utama laporan keuangan, yang
menunjukkan:
a.
Sumber dana qardhul hasan yang berasal
dari penerimaan:
-
Infaq
-
Shadaqah
-
Denda
-
Dan pendapatan non halal
b.
Penggunaan dana qardhul hasan untuk:
-
Pinjaman
-
Sumbangan
c.
Kenaikan atau penurunan sumber dana
qardhul hasan
d.
Saldo awal dana penggunaan dana qardhul
hasan,
e.
Saldo akhir dana penggunaan dana qardhul
hasan
8. Catatan-catatan
laporan keuangan
Laporan keuangan harus mengungkapkan semua informasi
dan material yang perlu unutuk menjaikan laporan keuangan tersebut memadai,
relevan, dan bisa dipercaya (andal) bagi para pemakainya.
9. Pernyataan,
laporan dan data lain yang membantu dalam menyediakan informasi yang diperlukan
oleh para pemakai laporan keuangan sebagaimana ditentukan didalam statement
of obyektif.
Laporan
ini diterbitkan dalam bentuk komparatif. Artinya, laporan tersebut menyajikan
data periode sekarang dan periode yang lalu. Untuk memberikan gambaran keadaan
laporan keuangan bank syari’ah.
E.
Contoh Bentuk Laporan Keuangan Bank
Syariah
1.
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
(Nama Bank)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
Pada Bulan xx Tahun xxxx
Uraian
|
Catatan
|
(tahun)
Unit
Moneter
|
(tahun)
Unit
|
Aktiva
Kas
dan setara kas
Piutang
penjualan
Investasi
Investasi dalam
surat-surat berharga
Investasi Mudharabah
Investasi Musyarakah
Penyertaan modal
Persediaan
Investasi pada real
estate
Aktiva yang disewakan
Istishna’
Investasi lain-lain
-
-
-
Total investasi
Aktiva
lainnya
Aktiva
tetap (netto)
|
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
|
xx.xxx.xxx
x.xxx.xxx
xx.xxx
xx.xxx.xxx
-
xxx.xxx.xxx
-
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
-
-
-
-
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx
xx.xxx.xxx
|
xx.xxx.xxx
xxx.xxx
xx.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
x.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
x.xxx.xxx
-
-
-
xxx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
|
Total aktiva
|
|
xxx.xxx.xxx
|
xxx.xxx.xxx
|
2.
Laporan Laba rugi
(Nama Bank)
Laporan Laba Rugi
Pada tahun yang terakhir (tahun) dengan (
tahun lalu)
Uraian
|
Catatan
|
xxxx ( tahun )
Unit Moneter
|
xxxx ( tahun )
Unit
Moneter
|
Pendapatan
Penjualan tangguh
Investasi
Dikurangi
Keuntungan
rekening investasi tidak terbatas sebelum bagian bank sebagai mudharib
Bagian
bank sebagai mudharib
Keuntungan
terhadap rekening
investasi tidak
terbatas sebelum zakat
Bagian
bank pada pendapatan dari investasi ( sebagai mudharib dan sebagai pemilik
dana )
Pendapatan
bank dari investasi
Bagian
keuntungan bank dari rekening investasi terbatas sebagai mudharib
Fee
bank sebagai agen investasi untuk investasi terbatas
Pendapatan
dan jasa-jasa perbankan
Pendapatan
lain-lain
Total
pendapatan bank
Biaya
umum dan administrasi
Depresiasi
Pendapatan
netto sebelum zakat dan pajak
Provisi
untuk zakat
Pendapatan
netto sebelum saham minoritas ( saham minoritas )
Pendapatan
netto
|
29A
29B
28,29
29B
30
|
xx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
xxx.xxx
(
xxx.xxx )
(
xxx.xxx )
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
x.xxx
xx.xxx.xxx
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
x.xxx.xxx
(x.xxx.xxx)
x.xxx.xxx
(x.xxx)
x.xxx.xxx
|
xx.xxx
x.xxxx.xxx
x.xxx.xxx
xxx.xxx
(xxx.xxx)
(xxx.xxx)
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
x.xxx
xx.xxx.xxx
(x.xxx.xxx)
(x.xxx.xxx)
x.xxx.xxx
(x.xxx.xxx)
x.xxx.xxx
(x.xxx)
x.xxx.xxx
|
3.
Laporan Arus Kas
( Nama Bank )
Laporan Arus Kas
Pada tahun yang terakhir ( tahun )
dengan ( tahun lalu )
Uraian
|
Catatan
|
xxx
( tahun )
Unit
Moneter
|
xxxx(
tahun )
Unit
Moneter
|
Arus
kas dari operasi
Pendapatan
netto
Penyesuaian
terhadap pendapatan netto
Kas
netto dari kegiatan operasional
Depresiasi
Provisi
rekening ragu-ragu
Provisi
untuk zakat
Provisi
untuk pajak
Zakat
yang dibayarkan
Pajak
yang dibayarkan
Keuntungan
dari rekening investasi tidak terbatas
Keuntungan
dari penjualan aktiva tetap
Depresiasi
dari aktiva yang disewakan
Provisi
untuk penurunan nilai investasi pada surat-surat berharga
Piutang
ragu-ragu
Pembelian
aktiva tetap
Arus
kas netto dari operasi
Arus
dari kegiatan investasi
Penjualan
real estate yang disewakan
Pembelian
real estate yang disewakan
Penjualan
real estate
Investasi
pada surat-surat berharga
Kenaikan
pada investasi mudharabah
Penjualan
persediaan
Penjualan
istishna’
Kenaikan
netto pada piutang
Arus
kas netto dari kegiatan investasi
Arus
kas dari kegiatan keuangan
Kenaikan
netto pada rekening investasi tidak terbatas
Kenaiakn
netto pada rekening koran
Deviden
yang dibayarkan
Kenaikan
pada saldo kredit dan biaya-biaya (penurunan) pada biaya yang dikeluarkan
(accrud
expenses)
Kenaikan
pada saham minoritas
Penurunan
pada aktiva lain
Penurunan
arus kas dari kegiatan pembiayaan
Kenaikan/penurunan
uang kas dan setara kas
Kas
dan setara kas pada awal tahun
Kas
dan setara kas pada akhir tahun
|
|
x.xxx.xxx
--
--
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
xx.xxx
--
(xxx.xxx)
--
xxx.xxx
--
x. xxx.xxx
--
(x.xxx) (xxx.xxx)
xx.xxx.xxx
--
--
xx.xxx.xxx
--
(x.xxx.xxx)
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
(x.xxx.xxx)
x.xxx.xxx
xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
xxx.xxx
(xxx.xxx)
xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
|
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
|
4.
Laporan Perubahan Modal atau Laporan
Laba Ditahan
( Nama Bank )
Laporan perubahan Modal
Untuk tahun yang terakhir ( tahun )
dengan ( tahun yang lalu )
Uraian
|
Modal
Disetor Unit Moneter
|
Cadangan
Unit
Moneter
yang sah
|
Unit
Moneter Umum
|
Laba
Ditahan
|
Total
|
Saldo
per tahun
Emisi
( ) saham
Pendapatan
netto
Keuntungan
dibagikan
Transfer ke cadangan
Neraca
per ( tahun )
Pendapatan
netto
Keuntungan
dibagikan
Transfer
ke cadangan
Saldo
per tahun
|
xxx.xxx.xxx
--
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
|
--
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
x.xxx.xxx
|
--
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
x.xxx.xxx
|
--
x.xxx.xxx
(x.xxx.xxx)
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
(x.xxx.xxx)
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
|
xxx.xxx.xxx
--
x.xxx.xxx
--
xxx.xxx.xxx
x.xxx.xxx
--
--
xxx.xxx.xxx
|
5.
Laporan Sumber-sumber dan
penggunaan Dana Zakat, Infak dan Shadaqah
(Nama Bank)
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Zakat, Infak dan Shadaqah
Untuk tahun yang terakhir dengan tahun lalu
Uraian
|
Catatatan
|
xxxx ( tahun )
Unit Moneter
|
xxxx ( tahun )
Unit Moneter
|
Sumber-sumber zakat
dan sumbangan
Zakat jatuh tempo
dari bank
Zakat jatuh tempo
dari para pemilik rekening
Sumbangan
Total sumber zakat
Penggunaan zakat dan
sumbangan
Zakat untuk fakir dan
miskin
Zakat untuk Ibnu
Sabil
Zakat untuk ghairimin
dan membebaskan budak
Zakat untuk mu’allaf
Zakat untuk
fisabilillah
Zakat untuk amil
zakat ( biaya administrasi dan umum )
Total penggunaan dana
Kenaikan ( penurunan
) sumber-sumber terhadap penggunaan
Zakat dan sumbangan
yang belum dibagikan pada awal tahun
Zakat dan sumbangan
yang belum dibagikan pada akhir tahun
|
|
x.xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
x.xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
|
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
|
6.
Laporan Sumber-sumber dan
Penggunaan Dana Qardul Hasan
( Nama bank )
Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana Qardhul Hasan
Untuk tahun yang
terakhir ( tahun ) dengan (tahun lalu )
Uraian
|
Catatan
|
xxxx
( tahun )
Unit
Moneter
|
xxxx
( tahun )
Unit
Moneter
|
Saldo
awal
Pinjaman
kebajikan
Sumber-sumber
dana Qardhul Hasan
Alokasi
dari rekening koran
Alokasi
dari pendapatan yang dilarang syariah ( haram )
Sumber
diluar bank
Total
sumber dana selama tahun ini
Penggunaan
Qardhul Hasan
Pinjaman
kepada para pelajar
Pinjaman
kepada para pengrajin
Penyelesaian
rekening koran
Total
penggunaan selama tahun ini
Saldo
akhir tahun
Pinjaman
kebajikan
Dana
tersedia untuk pinjaman
|
|
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
|
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
|
BAB III
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa suatu laporan
keuangan dapat bermanfaat apabila informasi yang di sajikan dalam suatu laporan
keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat di perbandingkan.
Laporan keuangan juga tidak hanya mencakup pernyataan mengenai keuangan tetapi
juga merupakan sarana komunikasi informasi yang berhubungan baik secara
langsung maupun tidak langsung atau dengan informasi yang di sediakan oleh
akuntansi keuangan.dan laporan keuangan juga dapat menggambarkan keadaan
laporan keuangan bank syari’ah yang menyajikan data periode sekarang dan data
periode yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan,
M. Akhyar. 2005. Akuntansi Syarikat. Yokyakarta: UII Pres.
Harahap,
Sofyan S. 2005. Akuntansi Perbankan
Syariah. Jakarta: LPFE Usakti Jakarta.
Muhammad. 2002. Manajemen
Bank Syari’ah. Yogyakarta: (UPP) AMP YKPN
[1] M.
Akhyar Adnan, Akuntansi Syarikah, (Yokyakarta: UII Pres, 2005), hlm. 85.
[2]
Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, (Yogyakarta: (UPP) AMP YKPN, 2002),
hlm. 291-292.
[3] Ibid,
hlm. 292-294.
[4] Sofyan
S. Harahap, Akuntansi Perbankkan Syari’ah, (Jakarta: LIFE Usakti, 2005),
hlm. 48.
[5] Ibid,
hlm.
[6] Ibid,
hlm.
[7]
Muhammad, Op. Cit., hlm. 297-298.
terimakasih.
BalasHapusshare